Mewisuda 1.069 Lulusan, Rektor UNAIR Titipkan 3 Pesan

    Mewisuda 1.069 Lulusan, Rektor UNAIR Titipkan 3 Pesan
    Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak saat sampaikan pesan kepada 1.069 lulusan pada Minggu (3/3/2024) di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus MERR-C UNAIR. (Foto: PKIP UNAIR)

    SURABAYA – Perayaan hari kedua Wisuda Periode 241 Universitas Airlangga (UNAIR) di Airlangga Convention Center (ACC) pada Minggu (3/3/2024) tak kalah khidmat dan haru dari pada wisuda sebelumnya. Kali ini Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak mewisuda sebanyak 1.069 lulusan. Tentu rasa bahagia, bangga, dan suka cita menyelimuti perasaan para wisudawan. Kepada seluruh lulusan, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu titipkan tiga pesan untuk menghadapi kehidupan pasca-kampus.

    Tiga Pesan

    Pertama, rektor ke-13 dan 14 UNAIR tersebut mengingatkan para lulusan senantiasa bersyukur atas nikmat Tuhan yang luar biasa. Segala capaian yang mampu teraih itu tak pernah putus dari campur tangan Tuhan. Sehingga, syukur dan tidak menjadi sombong atas kesempatan, rejeki, hingga prestasi adalah sikap-sikap Ksatria Airlangga.

    “Kita harus senantiasa bersyukur atas nikmat Tuhan yang luar biasa. Salah satunya kesempatan dan kesehatan, ” katanya.

    Pesan kedua, Prof Nasih mendorong para lulusan harus mempunyai sikap dan jiwa adaptasi yang tinggi. Teknologi serta zaman yang semakin berkembang membutuhkan kemampuan penyesuaian diri yang sangat baik. Ia berkeyakinan jika bisa menyesuaikan diri dengan baik, seseorang akan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik pula.

    “Keberhasilan tumbuh dan berkembang bergantung pada kemampuan seseorang menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya, ” tuturnya.

    Kemampuan penyesuaian diri setiap orang tentu berbeda dan tidak mudah. Meski demikian, Prof Nasih menyebut kunci melewati segala tantangan tersebut adalah menanamkan pada diri jiwa pembelajar sepanjang hayat. Tidak mudah puas dan cukup dengan semua hal yang sudah diketahui serta dipelajari.

    “Penyesuaian diri yang baik dapat didapatkan dengan proses pembelajaran sepanjang hayat, ” ungkapnya.

    Terakhir, yang ketiga, Prof Nasih berpesan seluruh wisudawan UNAIR untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai HEBAT (Humble, Excellent, Brave, Agile, dan Transcendence). Yakni, jujur, suka menolong dan rendah hati; berkemampuan yang baik di bidangnya masing-masing; berani, berinisiatif, dan mengambil risiko; beradaptasi; serta berjiwa ke-Tuhan-an.

    “Nilai-nilai yang UNAIR ajarkan (HEBAT, Red) harus menjadi pegangan utama, (bagi wisudawan) dalam mengarungi perjalanan setelah wisuda sampai pada akhir masa, ” ujarnya.

    Prof Nasih sangat percaya bahwa dengan nilai-nilai yang baik akan membawa para lulusan UNAIR meraih kesuksesan. Dan, tentu selama empat tahun itulah, para Ksatria Airlangga telah mendapatkan bekal yang sangat cukup untuk dapat bertumbuh dan meraih segala impiannya.

    “Berbekal kejujuran, saling membantu, kerendahan hati, keunggulan yang dimiliki, ketangkasan, kelincahan, dan ketakwaan, Anda tidak hanya sukses di dunia, tapi juga di hadapan Tuhan, ” ujarnya.

    Kebermanfaatan

    Pada akhir, Prof Nasih menutup pidatonya dengan sebuah harapan kepada seluruh lulusan. Ia berharap bahwa ilmu yang para wisudawan miliki bisa memberikan manfaat kepada orang lain, di manapun kelak pengabdian itu akan tertambat.

    “Semoga ilmu yang Anda miliki menjadi ilmu yang bermanfaat, berguna, dan memuliakan kehidupan Anda, keluarga, bangsa, serta negara, ” pungkasnya.

    Penulis: Icha Nur Imami Puspita

    Editor: Feri Fenoria

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Sistem Smart Farming, Eskalasikan Pertanian...

    Artikel Berikutnya

    Profesor ITS Gagas Pengendalian Bio-Korosi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan
    Hendri Kampai: Koloni Ekonomi di Tanah Merdeka, Penjajahan Gaya Baru yang Menghisap Bangsa

    Ikuti Kami